Berbagai studi kesehatan telah banyak menyarankan untuk menjaga berat badan ideal yang bisa dicapai dengan pola hidup sehat. Hal ini penting guna mencegah timbulnya penyakit metabolik, memastikan asupan gizi terpenuhi, juga bagi ibu hamil penting agar terhindar dari kematian bayi prematur.
Hal lain yang perlu Anda perhatikan terkait berat badan ideal yang sehat yaitu indeks massa tubuh atau body mass index (BMI). Pengukuran BMI berguna untuk mengetahui apakah berat badan sudah dalam proporsi yang sehat atau belum.
Namun, jika Anda ingin menggunakan ukuran BMI dalam program diet, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapat rekomendasi diet yang tepat. Konsultasi dokter online mudah dari rumah bisa dilakukan melalui aplikasi KlikDokter.
Apa Itu BMI?
BMI atau Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh adalah cara mengkategorikan berat badan berdasarkan pengukuran rasio berat dan tinggi badan yang dimiliki. National Institutes of Health (NIH) mengeluarkan pedoman BMI pada tahun 1998 sebagai standar pengukuran berat badan.
Baca juga: 6 Makanan Untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh Kamu!
Jika Anda belum tahu berapa body mass index yang dimiliki, Anda bisa menggunakan BMI kalkulator untuk menghitungnya dengan mudah.
Fungsi BMI Bagi Kesehatan
Body mass index dianggap penting dalam membantu dokter, ahli gizi, peneliti, juga lembaga pemerintah untuk menentukan risiko kesehatan. Melansir Diabetes.co.uk, memiliki BMI sehat pun dipercaya bisa meningkatkan harapan hidup lebih lama dan sehat.
Baca juga: Yuk Ketahui Manfaat Rajin Olahraga Bagi Kesehatan
Selain itu, sejumlah penelitian penunjukkan adanya hubungan kuat antara body mass index tinggi dengan penyakit diabetes tipe 2. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mencantumkan body mass index yang tinggi sebagai faktor risiko utama berbagai penyakit berbahaya seperti jantung dan kanker.
Cara Menghitung BMI dengan BMI Kalkulator
Perhitungan body mass index bisa dilakukan menggunakan rumus matematika. Caranya adalah membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
Rumus menghitung body mass index mudahnya adalah sebagai berikut:
BMI = berat badan (kg)
tinggi badan (m)2
Anda juga bisa menggunakan BMI kalkulator untuk mempermudah perhitungan body mass index secara otomatis.
Namun, metode perhitungan body mass index ini tidak melibatkan usia, jenis kelamin, lemak tubuh, dan massa otot. Body mass index juga tidak bisa membedakan antara lemak otot dan lemak. Sehingga nilai body mass index mungkin tidak sepenuhnya akurat bagi sebagian orang seperti atlet binaraga, ibu hamil, dan orang lanjut usia.
Kategori Berat Badan Berdasarkan BMI
WHO membagi nilai body mass index atau BMI menjadi 4 kategori, yaitu:
- Obesitas = sama dengan atau lebih dari 30
- Berat badan berlebih = antara 25-29,9
- Berat badan normal = antara 18,5-24,9
- Berat badan di bawah normal = di bawah 18,5
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI mengkategorikan nilai body mass index untuk masyarakat Indonesia sebagai berikut:
- Berat badan kurus berat = kurang dari 17
- Berat badan kurus ringan = antara 17-18,4
- Berat badan ideal = antara 18,5-25
- Kelebihan berat badan ringan = antara 25,1-27
- Obesitas = lebih dari 30
Jangan Terlalu Mengandalkan Ukuran BMI
Melansir Harvard Health Publishing, body mass index atau BMI bukan merupakan ukuran kesehatan sempurna apabila digunakan sebagai ukuran tunggal. Sejumlah penelitian menunjukkan jika BMI masih sering keliru dalam mengklasifikasikan kesehatan metabolisme yang berkaitan dengan distribusi lemak dalam tubuh seseorang.
BMI juga tidak bisa diandalkan sebagai ukuran tunggal pada ibu hamil, atelt, dan orang tua. Sebab pada ibu hamil mengalami perubahan berat badan karena adanya janin di dalam kandungan. Sementara atlet karena pengaruh persentase otot lebih tinggi dan orang lanjut usia memang cenderung mengalami penurunan berat badan.
Namun, BMI lebih berguna untuk memprediksi kesehatan di masa depan daripada kesehatan masa kini. Termasuk dalam pencegahan penyakit maupun meningkatkan kualitas hidup sehat.
Risiko Penyakit Jika BMI Rendah
Seseorang dengan body mass index rendah atau kurus bisa menjadi kondisi tubuh kekurangan zat gizi. Selain itu, terlalu kurus juga bisa menyebabkan meningkatnya risiko pada kondisi berikut:
- Lebih rentan sakit, sebab kurangnya asupan kalori, protein, dan antioksidan.
- Risiko lebih tinggi mengalami amenore atau gangguan siklus menstruasi, sehingga menstruasi berhenti dan pada akhirnya mempengaruhi kesuburan.
- Osteoporosis, karena adanya risiko penurunan kepadatan tulang yang parah.
- Gangguan hormon, termasuk hormon penting yang mengatur kondisi kesehatan jantung, tulang, dan hormon reproduksi pada wanita.
Risiko Penyakit Jika BMI Tinggi
Melansir Harvard Health Publishing, semakin tinggi body mass index, semakin meningkat pula risiko perkembangan penyakit yang berkaitan dengan kelebihan berat badan, di antaranya:
- Diabetes
- Radang sendi
- Liver
- Kanker, termasuk kanker usus besar, prostat, dan payudara
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
Tips Menjaga Berat Badan Ideal yang Sehat
Setelah mengetahui kegunaan dan cara menghitung body mass index, Anda bisa menentukan berat badan termasuk kategori yang mana, apakah kurus, ideal, atau terlalu gemuk.
Apabila termasuk kategori terlalu gemuk, kemungkinan Anda perlu mengambil langkah untuk menurunkan berat badan. Sebab, menurut WHO, hampir 3 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya disebabkan karena kelebihan berat badan atau obesitas.
Karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal. Berikut beberapa tipsnya:
- Biasakan untuk sarapan di pagi hari
- Terapkan batas makan malam
- Makan makanan tinggi serat
- Perbanyak asupan air putih
- Makan dengan porsi kecil namun sering, daripada sekali dengan porsi besar
- Olahraga teratur
- Batasi penggunaan gadget
Sumber lain:
https://www.diabetes.co.uk/bmi/why-is-bmi-important.html
https://www.health.harvard.edu/blog/how-useful-is-the-body-mass-index-bmi-201603309339
https://www.chatswoodmedicalanddental.com.au/articles/body-mass-index/