Tak terasa nih, udah hampir 30 harian aku nggak posting artikel di blog ini (artikel orisinal maksudnya, ya). Bukan karena sibuk atau lagi banyak pekerjaan, tapi karena males aja.
Entah mengapa setelah lulus dari bangku SMA dan mendapatkan banyak liburan membuat produktivitasku menurun banget. Yang dulunya sering dan semangat melakukan banyak kegiatan, sekarang jadinya males-malesan dan hobi rebahan.
Awalnya cukup sedih sih pas merasa menjadi kaum rebahan yang hobinya males-malesan, tapi makin ke sini aku makin memahami, bahwa aku ini hanya manusia biasa, bukan robot yang bisa setiap harinya dipaksa untuk produktif. Ya, jadinya wajar-wajar aja sih bisa merasakan kejenuhan dan malas-malasan, asal kadarnya nggak terlalu berlebihan.
Untuk memicu semangatku agar bisa kembali menulis beribu-ribu kata lagi, aku ingin menulis yang ringan-ringan terlebih dahulu, yaitu mengenai bagaimana caraku meningkatkan kepercayaan diri di usia remaja.
Seorang Pemalu dan Introvert Legendaris Kelas Dunia Sejak SD hingga SMP
Sebelum masuk ke informasi bagaimana caraku meningkatkan kepercayaan diri di usia remaja, aku mau sedikit cerita nih. Jadi, aku aslinya adalah seorang remaja yang pemalu dan juga seorang introvert legendaris kelas dunia sejak SD hingga SMP.
Maksudnya gimana sih?
Dari SD hingga SMP, aku termasuk orang yang tidak pernah nongkrong dengan teman-teman sebaya, tidak pernah keluar malam, tidak pernah ke cafe, rumah makan, restoran, dan tempat-tempat sejenisnya. Aku bergaul dan bersosialisasi hanya di sekolah saja, itupun hanya sekadarnya.
Hal itu dikarenakan aku termasuk anak introvert sejak dini yang malas bersosialisasi dan bergaul, karena dulu waktuku dihabiskan untuk berselancar di internet untuk mempelajari banyak hal. Bagiku dulu, berselancar di internet itu lebih menyenangkan dibandingkan nongkrong bersama teman-teman yang melelahkan.
Baca juga: Alasanku Mengapa Memilih Kuliah
Karena jarang bergaul dan bersosialisasi sekaligus juga pernah menjadi korban bully, skill sosial dan kepercayaan diriku sangat buruk. Aku jadi orang yang pemalu dan tidak jago berbasa-basi. Dibilang sombong sudah menjadi makanan sehari-hari. Dan ini terus berlanjut hingga aku lulus dari SMP.
Mulai Meningkatkan Kepercayaan Diri Sejak SMA
Singkat cerita, aku memasuki masa putih abu-abu (SMA), yang mana di masa-masa ini aku bertekad untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ada beberapa cara yang aku lakukan untuk membangun kepercayaan diri di usia remaja.
Mengikuti Ekskul Futsal
Mengikuti ekskul futsal sengaja aku masukkan ke poin yang pertama, karena ekskul futsal adalah ekskul yang pertama kalinya aku ikuti ketika duduk di bangku SMA. Mengikuti ekskul futsal cukup membantuku dalam membangun kepercayaan diri.
Aku bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai sekolah dan daerah, mau tak mau harus sering ngomong dengan sesama teman, dan masih banyak hal lagi yang aku dapatkan dari mengikuti ekskul futsal ini. Menurutku, mengikuti ekskul futsal ini cukup berpengaruh dalam membangun kepercayaan diriku.
Mengikuti Ekskul Jurnalistik
Selain mengikuti ekskul futsal, di SMA aku juga pernah mengikuti ekskul jurnalistik. Bisa dibilang sejak mengikuti ekskul ini kepercayaan diriku meningkat drastis. Karena di ekskul aku bertemu dengan seorang guru sekaligus mentor yang membimbingku mengenai banyak hal di masa-masa SMA, yaitu Pak Hedi Aprison.
Lewat perantara beliau di ekskul tersebut, aku dipertemukan dengan banyak teman dari berbagai kelas di sekolah. Di sana, aku belajar bersosialisasi, berkomunikasi, bekerjasama dalam tim, dan masih banyak hal lainnya yang aku pelajari di sana.
Bersama Pak Hedi di SMA, aku diajarkan banyak hal mengenai dunia sosial yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Love you, Pak!
Menjadi Ketua Kelas
Tak hanya mengikuti ekskul, menjadi ketua kelas ketika SMA sepertinya juga memberikan dampak terhadap peningkatan kepercayaan diriku di usia remaja. Aku sendiri menjadi ketua kelas di SMA itu 2 tahun lamanya, dari kelas 11 hingga kelas 12.
Menjadi ketua kelas membuatku menjadi berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-teman, berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, dan juga berani menanyakan apa yang tidak aku mengerti, ini dikarenakan aku merasa memiliki jabatan sehingga menimbulkan keberanian dalam diri.
Banyak Membaca di Quora
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan memperkaya wawasan. Aku sendiri memperkaya wawasan dengan cara memperbanyak membaca tulisan-tulisan di Quora.
Kenapa nggak di buku aja?
Jadi, dulu itu aku remaja yang kere, nggak ada duit, beli buku nggak mampu, makanya membacanya lewat Quora aja. Tapi nggak masalah, bagiku Quora itu sangat powerful untuk menambah wawasan. Karena banyak dari jawabannya itu yang dekat dengan kehidupan dan juga ditulis oleh mereka yang ahli di bidangnya, jadinya bisa dipercaya lah.
Karena sering berselancar di Quora banyak sekali perubahan di pola pikirku, aku jadi lebih kritis, wawasan lebih luas, dan jadi lebih percaya diri. Ini masih pengakuan pribadi sih, nggak tau orang lain memandangku gimana, kayaknya masih tetap bodoh aja.
Sering Ikutan Lomba
Sebenarnya dari SMP aku udah sering ikutan lomba menulis blog, tapi ya begitu, jarang menang. Perlahan tapi pasti, aku terus ikutan lomba blog hingga SMA. Dampaknya cukup terasa, aku jadi pernah memenangkan beberapa lomba blog yang cukup bergengsi sehingga membantu meningkatkan kepercayaan diri.
Membuat Konten Bermanfaat di Instagram
Berbagi adalah salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri yang cukup manjur menurutku. Dengan berbagi hal-hal yang bermanfaat di media sosial akan menanamkan di pikiran kita, bahwa kita adalah orang yang berguna bagi sesama. Sehingga bisa bikin kita jadi lebih percaya diri.
Gabung Komunitas Sosial
Sebagai introvert legendaris kelas dunia, tak pernah terbesit di pikiranku sebelumnya untuk bergabung bersama komunitas sosial. Waktu SMA kemarin, aku diajak bergabung oleh Pak Hedi bergabung bersama komunitas sosial besutannya, yaitu Rumah Kreatif Znesia.
Di sana aku belajar banyak hal, mulai dari bersosialisasi, bekerjasama, melatih kepekaan sosial, peduli terhadap sesama, dan masih banyak lagi. Menurutku bergabung dengan komunitas sosial juga efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri di usia remaja.
Menguasai Beberapa Skill Digital
Selanjutnya caraku dalam membangun dan meningkatkan kepercayaan diri di usia remaja adalah dengan menguasai beberapa skill, terutama yang berkaitan dengan dunia digital. Awalnya aku hanya menguasai skill blogging saja, sedikit demi sedikit aku mulai menambah skill baru dengan mempelajarinya secara otodidak lewat internet. Menguasai beberapa skill tersebut sangat membantuku dalam membangun kepercayaan diri di usia remaja.
Seperti skill desain grafis, skill fotografi, videografi, editing video, voice over, dan juga podcast. Sengaja aku memilih skill yang berkaitan dengan dunia digital, karena aku sangat menyukainya. Sehingga dalam proses mempelajari skill-skill tersebut aku sangat menikmatinya. Tak hanya itu, skill dunia digital seperti itu juga sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini.
Penutup
Nah, sepertinya itu-itu aja sih cara yang aku lakukan di usia remaja (SMA) untuk membangun kepercayaan diriku. Walaupun tampaknya sepele, namun sangat berdampak terhadap meningkatnya kepercayaan diriku hingga seperti sekarang ini (soalnya sekarang aku sudah merasa jauh lebih percaya diri).