Handayat.com

Yuk Mengenal Faktor Ergonomi dalam Desain Furnitur

Faktor Ergonomi dalam Desain Furnitur – Teman-teman, pernah dengar kata ergonomi tidak? Jangan keliru dengan agronomi, ya. Ergonomi, berasal dari dua kata bahasa Junani, yaitu ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, sedangkan nomos artinya aturan, kaidah, atau prinsip.

Beberapa artikel menerjemahkan ergonomic menjadi ergonomika, pengertiannya adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan kaitannya dengan dengan pekerjaan serta aktivitas mereka sehari-hari. Contohnya, tanpa disadari, posisi duduk kita salah atau ada faktor ergonomi dalam desain furnitur yang tidak diperhatikan.

Baca juga: Ini Dia 5 Cara Paling Mudah Untuk Menjaga Kesehatan Mata

Teman-teman yang sehari-hari ngeblog atau aktif berkegiatan depan komputer, pastinya pernah merasakan pegal di pergelangan tangan. Kemudian karena terlalu lama menatap layar laptop, selain mata berkunang-kunang, leher belakang juga kaku dan bahu pegal.

Masalah-masalah ini berkaitan dengan ergonomi yang kurang tepat ketika kita beraktivitas duduk depan komputer dan mengetik di keyboard tersebut. Oleh sebab itu bisa saja ada kaitan antara ergonomi, desain furnitur, dan pengaruhnya pada kesehatan.

Gangguan Kesehatan akibat Perilaku Salah

Berikut adalah istilah gangguan kesehatan yang terjadi akibat perilaku atau posisi kurang tepat saat bekerja depan komputer. 

1 – Computer Vision Syndrome (CVS)

Merupakan gangguan berupa kelelahan dan ketegangan pada mata karena menggunakan komputer dalam jangka waktu lama. Gejala yang diderita antara lain: mata terasa kering, mata merah, gatal, mata berair, kehilangan fokus, dalam kasus tertentu bisa juga memunculkan sakit kepala, nyeri puggung, nyeri pundak dan kejang otot.

2 – Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Bloger yang bekerja memakai PC atau laptop sering, nih, mengalami CTS. Rasa nyeri pada pergelangan tangan karena saraf di bagian pergelangan tangan terhimpit lama. Dalam kasus ekstrem, penyembuhan dilakukan dengan metode pembedahan.

3 – Repetitive Strain Thumb Pain – DeQuervain

Masalah kesehatan ini menimbulkan rasa nyeri pada ibu jari yang diakibatkan penggunaan mouse, keyboard, ‘texting’ menggunakan telepon seluler, atau tablet terus menerus. Syndrome DeQuervain juga bisa menyerang ibu-ibu yang mempunyai bayi baru. Hal ini diakibatkan sering mengangkat bayi dan hanya mengandalkan kekuatan telapak tangan serta ibu jari.

4 – Neck Tension Syndrome

Masalah kesehatan yang ditimbulkan adalah rasa nyeri pada leher, dan bisa merembet menjadi sakit kepala, kelelahan dan ketegangan pada mata.

5 – Tenosynovitis (Repetitive Strain Finger Pain)

Yaitu rasa nyeri pada jari tangan disebabkan penggunaan mouse atau keyboard.

6 – Thoracic Outlet Syndrome

Yaitu rasa nyeri pada dada.

Ternyata banyak, ya, masalah kesehatan yang ditimbulkan bila kita tidak memerhatikan masalah ergonomi ini.

Menerapkan Ergonomi pada Desain Furnitur

Dalam beraktivitas selain sikap tubuh, juga berkaitan dengan produk dan peralatan. Misalnya, nih, kita ngeblog begini, perlu meja dan kursi. Kalaupun tidak mau pakai kursi, ngampar saja, duduk bersila, perlu alas untuk laptop kita.

Selain meja-kursi, perlu penerangan yang tepat. Apalagi banyak bloger yang kerjanya malam hari. Nah, jangan sekali-sekali hanya mengandalkan terangnya layar monitor. Mata kita bakalan rusak, gaes…

Meja-kursi-lampu dalam dunia desain, penciptaannya termasuk dalam desain produk dan interior. Sebelum mewujudkan suatu desain perlu ukuran tubuh (antropometri), postur tubuh, dimensi ruang, dan dimensi alat. Nah, saat mendesain inilah perlu menerapkan ergomoni (applied ergnomics).

Dalam ergonomi, postur tubuh adalah faktor yang sangat penting. Salah satunya, postur duduk yang dilakukan setiap orang setiap hari dalam durasi berjam-jam. 

Tujuan utama memerhatikan faktor ergonomi dalam desain furnitur agar kita tetap nyaman beraktivitas. Misalnya kursi atau tempat duduk diciptakan bentuk yang indah dan pas, sehingga dapat mempertahankan postur tulang punggung yang fisiologis. Dengan demikian diharapkan kerja otot tidak perlu berkontraksi, dan tidak membuat lelah.

Berikut posisi duduk normal yang tidak mengganggu kesehatan:

  • Lutut fleksi 90 derajat.
  • Tubuh fleksi di atas pada 90 derajat.
  • Pelvis rotasi ke belakang 30 derajat atau lebih.
  • Berat badan bertumpu pada “ischial tuberositas”
  • Bagian atas tulang sacrum agak horizontal dibandingkan dengan sitting

Untuk lebih jelasnya bisa dicek pada gambar berikut. Utamanya usahakan pada saat duduk berlama-lama tersebut, sempatkan beristirahat, dan melakukan gerakan melemaskan otot.

Dalam dunia interior dan arsitektur, ada buku tebal atau sumber informasi yang mencantumkan antropometri, dimensi standar furniture yang dipakai sehari-hari. Buku “Architect’s Data” karya Neufert atau “Human Dimension” serta “Time Saver Standard” merupakan panduan yang umum dipakai saat mendesain.

Buku-buku data tersebut memuat ukuran rata-rata tubuh manusia “normal”, anak-anak, bahkan kebutuhan para difabel. Dalam ilmu kedokteran, fisiologi, taksonomi dan sebagainya, ukuran tubuh manusia diteliti dan menghasilkan semacam ukuran ‘rata-rata’ yang bisa digunakan dalam proses perancangan furniture, bahkan merancang rumah yang paling sesuai.

Ilmu ergonomi menggunakan data-data ukuran tubuh manusia baik laki-laki, wanita, anak-anak, lanjut usia dan juga penyandang cacat tersebut agar bisa memperoleh desain yang paling nyaman.

Standar dimensi yang biasa digunakan untuk beberapa furniture antara lain:

– kursi: tinggi 40 – 50 cm
– meja makan: tinggi sekitar 70 – 80 cm
– lapisan meja kitchen set: tinggi sekitar 80 – 95 cm
– dan sebagainya.

Tentu saja penerapan ergonomi tak terbatas pada meja-kursi saja, tetapi pada semua elemen desain produk dan interior. Aktivitas manusia sehari-hari tidak terbatas hanya duduk di kursi dan bekerja mengetik di meja.

Ada kegiatan memasak di dapur, anak-anak belajar di sekolah, dokter gigi praktek, dan lain-lain.

5 Faktor Ergonomi Saat Beraktivitas

Bagi para bloger atau pekerja yang aktivitasnya sering depan komputer berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.

1 – Pertahankan Postur Tubuh

Pertahankan sikap tubuh tetap tegak, jangan membungkuk. Posisi kepala, leher, dan bahu harus nyaman. Seringkali tanpa sadar bahu terangkat, sehingga menimbulkan rasa pegal.

2 – Atur Kursi

Pakailah kursi yang ergonomis, tinggi dan dudukannya pas, tidak terlalu rendah atau tinggi. Kursi ergonomis harus tetap nyaman dipakai dalam waktu lama. Posisi panggul harus agak lebih tinggi daripada tekukan lutut. 

Ada desain kursi ergonomis yang posisinya bukan duduk, tetapi berlutut. Posisi duduk di kursi setengah berlutut (ergonomics kneeling chair) dianggap tidak memberatkan punggung dan panggul. Beberapa kantor malahan menyarankan bekerja sambil berdiri.

3 – Posisi Monitor

Posisi monitor harusnya sejajar mata, sehingga kita bisa melihat seluruh layar monitor, tanpa harus menunduk atau membungkuk. Posisi lampu pun penting kala bekerja depan monitor. Posisikan lampu cukup menerangi ruang kerja dan tidak terhalangi oleh punggung.

4 – Penempatan Keyboard dan Mouse

Penempatan keyboard dan mouse untuk PC harusnya agak di bawah bidang meja. Itu sebabnya meja komputer didesain khusus, ada laci khusus untuk keyboard. Mouse pun diberi bantalan, supaya pergelangan tangan tidak pegal. 

Bagi yang bekerja menggunakan laptop, posisi bisa dimiringkan, dengan bantuan pengganjal (ergonomic laptop stand). Bisa juga menambahkan keyboard tambahan, sedangkan posisi laptop agak di atas supaya monitornya sejajar mata.

5 – Istirahat Sejenak

Setiap 20 menit sekali ambil jeda 15 hingga 30 detik untuk beristirahat sejenak. Pasang alarm untuk mengingatkan waktu istirahat. Lakukan gerakan olahraga ringan menggerakkan anggota tubuh yang kaku. Jangan lupa banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari.

Nah, itulah pentingnya kita memerhatikan masalah ergonomi ini dalam aktivitas kita sehari-hari. Kesalahan posisi tubuh maupun posisi gerak bisa berakibat cedera sehingga memengaruhi kesehatan kita. Selamat beraktivitas!

Penulis:

Tri Wahyu Handayani, author di blog https://www.haniwidiatmoko.com. Sehari-hari pengajar program studi Arsitektur, tinggal di Bandung.

E-mail: hand.yani@gmail.com

Sumber:

https://shefocus.wordpress.com/2013/10/02/ergonomi-tempat-duduk-seating/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *