Handayat.com – Hampir setiap harinya kita mendengar berita mengenai kasus korupsi di negeri ini, baik itu di televisi, media cetak maupun media online. Seringkali kita mendengar bahwa orang-orang yang menjadi pelaku korupsi adalah orang-orang yang memiliki jabatan tinggi seperti pegawai negeri, kepala daerah dan lain sebagainya.
Korupsi seakan-akan telah menjadi budaya dan tak dapat di pisahkan dalam kehidupan. Lemahnya penegakan hukum serta kurangnya iman para pejabat-pejabat pemerintahan di Indonesia membuat mereka berani melakukan tindak pidana korupsi. Padahal sesungguhnya korupsi merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh negara maupun agama.
Menurut istilah, korupsi dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang di timbulkan dari tindakan korupsi saya akan membagikan sebuah artikel mengenai Penyebab Korupsi dan Cara Mengatasinya. Berikut adalah Penyebab Korupsi dan Cara Mengatasinya yang akan saya bagikan untuk Anda..
Penyebab-Penyebab Terjadinya Korupsi
Jika melihat secara seksama, ada banyak hal yang membuat terjadinya korupsi di negeri kita ini. Oleh karena itu, seharusnyalah kita mengetahui apa-apa saja hal yang menyebabkan korupsi. Dengan mengetahui penyebab-penyebab terjadinya korupsi kita akan lebih mudah untuk mencegah dan mengatasinya. Adapun penyebab-penyebab dari korupsi adalah sebagai berikut:
- Banyaknya Pejabat yang Serakah → Perilaku konsumtif para pejabat di tanah air menimbulkan rasa ingin memperkaya diri dengan cara yang instan karena mereka memiliki kebutuhan yang tak sedikit. Sehingga timbul-lah sikap serakah yang membuatnya menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk melakukan tindak pidana korupsi.
- Penegakkan Hukum yang Lemah → Penegakkan hukum yang lemah membuat para pejabat lebih mudah dalam melakukan tindak pidana korupsi. Dengan penegakkan hukum yang lemah membuat koruptor lebih leluasa dalam melakukan tindak pidana korupsi.
- Hukuman yang Ringan Terhadap Koruptor → Hukuman ringan yang di berikan kepada pelaku korupsi membuatnya tidak jera dan terus ingin melakukan tindak pidana korupsi lagi.
- Kurangnya Penyuluhan Kepada Masyarakat Tentang Bahaya Korupsi → Kurangnya penyuluhan mengenai bahaya korupsi juga termasuk salah satu penyebab terjadinya tindak pidana korupsi (Tipikor).
- Kurangnya Ketaqwaan Kepada Tuhan yang Maha Esa → Tindak pidana korupsi juga bisa terjadi karena kurangnya ketaqwaan seseorang kepada tuhannya. Jika sudah kurang ketaqwaan seseorang kepada tuhannya niscaya ia akan tidak takut melakukan korupsi. Oh iya, tindak pidana korupsi juga bisa terjadi karena adanya peluang.
Cara Mencegah Terjadinya Korupsi di Lingkungan Keluarga
Oleh karena itu, memberi pendidikan yang baik kepada anak sangatlah penting. Sebab, dengan didikan yang baik, akan membuat seorang anak menjadi manusia yang berguna di masa depan nantinya. Salah satu contoh pendidikan yang baik di berikan kepada anak sejak dini adalah pendidikan mengenai korupsi. Pendidikan mengenai tindak pidana korupsi sangatlah penting, sebab korupsi merupakan suatu perbuatan tercela yang harus di jauhi.
Baiklah, untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungan keluarga Anda tecinta, kami akan membagikan tulisan mengenai Cara Mencegah Terjadinya Korupsi di Lingkungan Keluarga. Nah, bagaimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini….
1. Memberikan Pendidikan yang Baik kepada Anggota Keluarga
Memberikan pendidikan yang baik kepada anggota keluarga adalah salah satu cara mencegah terjadinya korupsi di lingkungan keluarga. Menyekolahkan anak di sekolah yang mengajarkan seputar ilmu agama, serta memberitahukan kepada anak Anda tentang bahaya korupsi merupakan cara terbaik dalam membentengi anak Anda agar tidak melakukan korupsi sejak dini.
2. Memberikan Contoh yang Baik kepada Anak
3. Mengajarkan Ilmu Agama kepada Anak Sejak Dini
4. Menanamkan Sikap Disiplin kepada Anak Sejak Dini
5. Memberikan Makan yang Halal kepada Keluarga dan Bukanlah dari Hasil Korupsi
Saat Anda memilih calon pasangan hidup. Pastikan calon yang Anda pilih bukanlah seorang koruptor. Harta yang halal akan berdampak pada tubuh dan amal. Bahkan, menjadi sebab terkabulnya doa seorang hamba. Harta halal yang dibawa pulang, bisa menjadi sarana pendidikan anti-korupsi dalam keluarga. Keteladanan kedua orang tua, merupakan sarana efektif dalam mendidik anak.
Pasti rasanya mustahil mengharapkan lahirnya generasi antikorupsi, sedangkan orang tuanya masih melakukan korupsi. Apa yang dilakukan anak, sebenarnya adalah cerminan dari apa yang ada dilingkungannya, termasuk orang tuanya.