Sesuai dengan judulnya, di kesempatan kali ini aku akan berbagi mengenai pengalamanku lolos di Jalur SBUB Undip di tahun 2021. Mungkin teman-teman yang bentar lagi mau lulus di bangku SMA sudah tak asing dengan Jalur SBUB atau Seleksi Bibit Unggul Berprestasi dari Universitas Diponegoro ini. Pasalnya, SBUB merupakan salah satu jalur yang cukup banyak peminatnya, terutama bagi siswa-siswi yang memiliki prestasi semasa SMA, karena jalur SBUB ini termasuk ke dalam kategori jalur prestasi.
Tanpa basa-basi lagi, berikut ini adalah pengalamanku ikutan hingga bisa lolos di jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi yang diadakan oleh Universitas Diponegoro.
Memutuskan untuk kuliah
Agar artikelnya sedikit panjang, aku mulai dengan cerita mengapa akhirnya aku memutuskan untuk berkuliah. Sama seperti dengan siswa-siswi SMA lainnya, aku pun awalnya sempat merasakan kebingungan, mau dibawa ke mana kehidupanku selanjutnya: kuliah atau kerja saja?
Alhamdulillahnya, di akhir-akhir masa SMA, aku dipertemukan dengan berbagai jawaban cerdas yang membuka mataku tentang pentingnya kuliah di Quora. Di Quora, aku menemukan berbagai penulis yang mengungkapkan betapa pentingnya kuliah bagi kehidupan seseorang, sehingga dengan membaca jawaban tersebut, aku yang awalnya anti bangeet dengan kuliah jadi tersadarkan, hingga akhirnya memutuskan dengan bulat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Mempelajari jalur masuk kuliah
Setelah memutuskan untuk berkuliah, akupun mempelajari bagaimana caranya bisa masuk ke perguruan tinggi, aku belajar mengenai apa-apa saja jalur masuk ke perguruan tinggi. Nah, setelah dipelajari ternyata untuk masuk perguruan tinggi itu tidak mudah ada banyak jalur yang harus diikuti, seperti ada jalur SNMPTN, SBMPTN, Mandiri, dan jalur prestasi.
SNMPTN itu jalur rapor yang ghaib, SBMPTN jalur tes tulis, dan jalur mandiri adalah jalur anak orang kaya, pikirku dulu.
Melihat adanya jalur prestasi untuk masuk ke perguruan tinggi, membuatku teringat dengan prestasi-prestasi yang pernah aku raih selama sekolah. Walaupun aku anaknya malas di bidang akademik, tetapi ketika SMA kemarin, aku termasuk siswa yang rajin mengikuti perlombaan di bidang non akademik, yaitu lomba menulis blog.
Setelah mengetahui adanya jalur prestasi, akupun mencoba mencari perguruan tinggi mana saja yang menyediakan jalur prestasi di Indonesia. Aku pun menemukan banyak banget perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan jalur prestasi, mulai UGM, UNPAD, UNNES, UNS, UNDIP, dan masih banyak lagi.
Mataku pun tertuju di jalur SBUB Undip, karena persyaratannya cukup mudah dan sesuai dengan prestasi yang aku miliki.
Gagal SNMPTN
Dalam perjalananku untuk masuk ke perguruan tinggi, aku mencoba dua jalur masuk. Pertama jalur SNMPTN dan kedua jalur SBUB. Pada jalur SNMPTN, aku gagal, karena nilaiku rendah dan nekat memilih jurusan favorit.
Baca juga: Ditolak UNAND dan UNRI, Tapi Diterima di UNDIP? Inilah Perjalananku!
Mencoba Jalur SBUB UNDIP
Selanjutnya akupun mencoba mendaftarkan diri dengan penuh semangat di jalur SBUB Undip. Bukti semangatnya, aku mendaftar di waktu awal-awal banget buka pendaftaran.
Pada jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi Undip, aku melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Pertama itu tahap seleksi berkas, di tahap seleksi berkas ini aku membuat akun terlebih dahulu di laman website SBUB Undip dan menyiapkan berkas-berkas yang sudah disebutkan di halaman pendaftaran, kamu bisa lihat di https://pmb.undip.ac.id/sarjana/jalur-sbub/.
Nah, sekadar informasi, aku melampirkan 6 sertifikat prestasi di tingkat nasional, yaitu:
- 2 sertifikat prestasi lomba menulis blog yang diselenggarakan oleh Kemendikbud (Juara 3)
- 1 sertifikat prestasi lomba menulis blog oleh KADIN Indonesia (Juara 3)
- 1 sertifikat prestasi lomba menulis blog oleh Univ Tanjungpura (Juara 2)
- 1 sertifikat prestasi lomba menulis blog oleh Shopee Indonesia (Juara 1)
- 1 sertifikat prestasi lomba menulis blog oleh Ruangguru (Juara 1)
Setelah menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan, akupun mengirimkan berkasnya menggunakan ekspedisi JNT, karena rumahku jaraknya jauh banget dengan gedung Undip, jadinya harus dikirim menggunakan jasa ekspedisi. Nah, setelah dikirimkan, jika sudah sampai kepada panitianya akan ada keterangan di website pendaftaran SBUB-nya bahwa berkas yang kamu kirimkan sudah diterima.
Lolos Seleksi Berkas Kemudian Seleksi Bakat dan Wawancara
Setelah mengirimkan berkas dan diterima oleh panitianya, akupun menunggu beberapa hari atau minggu (?) (aku lupa tepatnya) untuk menunggu pengumuman; apakah aku lolos ke tahap selanjutnya atau tidak, yaitu tahap seleksi bakat dan wawancara. Dan alhamdulillah, ketika pengumuman tiba, ternyata aku lolos di tahap seleksi berkas dan siap mengikuti tahap seleksi bakat dan wawancara.
Pada tahap seleksi bakat dan wawancara ini cukup menegangkan bagiku, karena pengalamanku minim banget di dunia public speaking dan wawancara, sehingga aku merasakan deg-degan yang luar biasa.
Hari dinanti pun tiba, aku pun mulai mengikuti rangkaian-rangkaian seleksi bakat dan wawancara, aku dites oleh Kaprodi dari Prodi Ilmu Komunikasi. Karena aku melampirkan prestasi lomba menulis blog, seleksi bakat dan wawancaraku hanya berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai prestasiku, tidak ada disuruh presentasi ataupun bikin video. Hampir satu jam lamanya seleksi bakat dan wawancaraku, dan alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Buat kalian yang penasaran, seleksi bakat dan wawancara ini disesuaikan dengan prestasi kalian masing-masing ya, misalnya kalau prestasi olahraga, nanti disuruh nampilin bakatnya di depan pengujinya, kalau karya tulis nanti disuruh presentasi, dan berbagai macam seleksi bakat lainnya, tergantung kebijakan dari masing-masing penguji.
Waktu yang ditunggu pun tiba. Seperti orang Indonesia pada umumnya, pengumuman SBUB Undip pun bisa dibilang ngaret daripada waktu yang dijanjikan, aku beberapa kali buka pengumuman di website-nya tapi belum muncul juga. Nah, ketika sore hari, kalau nggak salah pukul 5 sore, aku membukanya kembali ketika aku berada di Barbershop, ngantri mau potong rambut. Iseng-iseng buka kembali dan aku pun kaget, tulisan di web-nya menunjukkan bahwa aku lolos di Undip jurusan Ilmu Komunikasi. Rasanya seperti mimpi, aku yang bukan siapa-siapa bisa lolos di perguruan tinggi ternama di Indonesia. Aku hampir nangis, tapi karena lagi rame, aku tahan tangisanku, agar tak malu dilihat oleh laki-laki lain yang sedang mengantre di Barbershop.
Demikianlah kisahku, semoga bermanfaat!
4 komentar untuk “Pengalaman Lolos Jalur SBUB UNDIP di Tahun 2021”
Kak aku hanya punya 1 piagam nasional juara 1, aku sudah daftar. Tapi pas liat prestasi yang dikirim Kaka nya jadi agak pesimis. Kira” gimana ya kalo hanya 1 piagam seperti itu
Semangat Lusyanaaa. Temenku ada yang Lampirin satu prestasi tetap lolos kok. Semua ga ada yang ga mungkin jika Allah mudahkan 👍
Kak mau tanya, apakah alumni sekolah juga menjadi bahan pertimbangan pada SBUB Undip? Atau hanya prestasi saja yang jadi bahan pertimbangan? Dan kira” kuota untuk SBUB Undip itu berapa ya kak per prodinya? Trs kalau misal sudah lolos SNMPTN apakah masih bisa mendaftar SBUB? Waktu itu pengumumannya sekitar bulan apa kak? Terima kasih
Alumni sekolah ga berpengaruh sama sekali terhadap hasil SBUB Undip, ini berdasarkan pengalaman saya sendiri yang nggak punya alumni sama sekali. Murni prestasi. Kuota per prodi gak dibeberkan, tapi di jurusanku kurang dari 10 yang anak SBUB. Kalau lolos SNMPTN sebaiknya jangan ye, soalnya kasian sekolahmu kena blacklist sama SNMPTN nanti. Buat pengumuman dan timeline yang lain ada infonya di web sbub https://pmb.undip.ac.id/sarjana/jalur-sbub/