Semakin Semangat Belajar dengan Penerapan Kurikulum Darurat!

Tak terasa sudah hampir tujuh bulan aku merasakan belajar di rumah. Ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang menyerang negara kita. Tujuh bulan bukanlah waktu yang sebentar, terkadang di hati ini merasakan kebosanan…

Tak terasa sudah hampir tujuh bulan aku belajar di rumah saja. Seperti yang kita ketahui bersama, ini dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang menyerang negara kita. Tujuh bulan bukanlah waktu yang sebentar, terkadang di hati ini merasakan kebosanan dan pengin sekali kembali lagi melakukan pembelajaran secara tatap muka seperti biasanya.

Berjumpa teman-teman, melihat secara langsung penjelasan pelajaran dari guru, makan gorengan di kantin, dan kegiatan lainnya di sekolah. Namun aku sadar, tentunya keselamatan nyawa paling utama.

Untuk mengisi kekosongan waktu, selain mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, aku juga banyak melakukan hal-hal produktif yang bermanfaat untukku ke depannya. Seperti menulis, belajar foto dan video, belajar desain, dan juga mengikuti webinar.

webinar seri kegiatan
Webinar dari Kemendikbud

Webinar atau seminar online ini di masa seperti sekarang semakin marak aku temui di media sosial. Banyak pihak yang menyelenggarakannya, mulai dari swasta hingga pemerintah sehingga membuatku tertarik untuk mengikutinya. Hingga saat ini sudah ada beberapa webinar yang aku ikuti.

Salah satu webinar paling berkesan yang pernah aku ikuti adalah webinar mengenai Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terutama seri pertama pada bulan Agustus lalu yang berjudul “Kurikulum Kondisi Khusus, Adaptasi Pembelajaran Baru.”

Yang menarik dari webinar seri ini adalah karena pembahasannya yang relate banget dengan kondisi dunia pendidikan sekarang, terutamanya di sekolahku.

Poin-Poin Menarik dari Webinar
yang Diselenggarakan Kemendikbud

poin penting
Poin Menarik Webinar dari Kemendikbud

Di webinar tersebut, ada beberapa poin yang menarik perhatianku. Yang pertama adalah ketika Pak Iwan Syahril yang merupakan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan mengemukakan alasan mengapa Kemendikbud mengeluarkan kurikulum darurat. Beliau menyampaikan bahwa dikarenakan banyaknya kendala yang dialami oleh guru, orang tua dan juga siswa ketika melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Mendengarkan perkataan beliau tersebut membuatku antara senang dan sedih. Senang karena ternyata Kemendikbud mengetahui berbagai kendala yang kami hadapi di lapangan dan sedih karena kendala-kendala yang beliau sebutkan memang benar adanya.

Yang membuatku kagum, Kemendikbud dengan sigapnya mengatasi permasalahan tersebut dengan mengeluarkan kurikulum darurat untuk memudahkan guru, siswa, dan juga orang tua yang kesulitan dalam proses pembelajaran jarak jauh ini.

kendala pjj
Kendala dalam Pembelajaran

Berdasarkan pernyataan Pak Iwan Syahril pada webinar kemarin, kurikulum darurat atau kurikulum kondisi khusus adalah penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat bagi pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Sekolahku sendiri sudah menerapkan kurikulum darurat ini dalam proses pembelajarannya. Sejak diberlakukan kurikulum darurat ini aku merasakan banyak manfaat; aku jadi lebih bahagia karena tidak dibebani dengan tugas terus menerus dari guru, materi pembelajaran yang diberikan tidak terlalu banyak namun tetap sesuai kebutuhan kami, dan tingkat stresku jadi jauh lebih berkurang.

Banyak dari guru-guru di sekolahku yang juga mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan adanya penerapan kurikulum kondisi khusus ini di sekolah. Beban mereka dalam mengajar juga sedikit berkurang, lebih fokus pada pendidikan yang mendasar, dan juga menjadi lebih kreatif dalam menggunakan metode yang dapat mendobrak semangat siswa dalam pembelajaran.

Terima kasih sudah membaca artikel ini
silahkan bagikan dan berikan komentar jika anda suka!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *