Handayat.com

Bagaimana Marketing Automation Mengubah Cara Menjangkau Pelanggan B2B?

Marketing automation memang telah menawarkan penyederhanaan upaya pemasaran. Dengan strategi ini, bisnis B2B dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya manusia pada pengembangan kreatif daripada terus berkutat dengan tugas administratif yang berulang-ulang. Strategi ini juga telah memudahkan proses pendistribusian pesan pemasaran yang lebih konsisten dan dipersonalisasi. 

Perusahaan B2B, dengan proses penjaringan prospek yang ketat, kini berubah menjadi lebih efisien. Didasari dengan pengetahuan berbasis data yang tersedia melalui alat marketing automation, tim pemasaran dapat mengoptimalkan kampanye guna meningkatkan keterlibatan dan tingkat konversi. 

Masa depan pemasaran untuk perusahaan B2B kini telah mengalami banyak kemajuan. Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana marketing automation mengubah cara perusahaan B2B dalam menjangkau pelanggannya?

Fungsi Utama Marketing Automation

Marketing automation memungkinkan penyederhanaan banyak tugas pemasaran, mulai dari penjaringan lead, pemeliharaan leads, hingga dukungan pelanggan. Teknologi ini memastikan komunikasi antara bisnis dengan pelanggannya dapat berjalan dengan efektif. Sehingga bila ditarik garis lurus, fungsi utama dari marketing automation antara lain:

  • Menghemat waktu dengan mengotomatiskan tugas-tugas pemasaran. 
  • Menilai prospek secara sistematis agar dapat memprioritaskan peluang terbesar.
  • Analisis peluang keberhasilan strategi kampanye pemasaran di berbagai saluran.
  • Sinkronisasi data guna menyederhanakan kolaborasi antar tim.

Lalu, apa yang membedakan marketing automation dengan pemasaran tradisional?

Baca juga:  5 Cara Memaksimalkan Instagram untuk Promosi Bisnis

Perbedaan marketing automation dengan pemasaran tradisional

Strategi pemasaran tradisional banyak melibatkan pendekatan secara langsung, misalnya seperti poster, atau papan reklame, metode ini sangat efektif untuk menjangkau pelanggan lokal. Sedangkan marketing automation, inovasinya memberikan kesempatan bagi bisnis untuk menyesuaikan strategi berdasarkan perilaku dan tren konsumen dengan cepat, sehingga kampanye dapat menjangkau audiens secara luas dan tepat sasaran. 

Penargetan audiens secara spesifik ini sulit untuk diterapkan menggunakan pemasaran tradisional. Selain itu, integrasi AI yang mulai marak saat ini semakin menyempurnakan upaya penargetan, memprediksi preferensi pelanggan, dan mengoptimalkan kinerja kampanye.

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, strategi pemasaran juga turut berkembang. Sehingga bisnis membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan menargetkan pelanggan dengan tepat, menjadikan alat otomatisasi sangat diperlukan dalam pasar modern.

Bagaimana Marketing Automation Mengubah Cara Menjangkau Pelanggan?

Marketing automation telah meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran serta pengalaman pelanggan. Berikut hal-hal yang berubah dalam perusahaan setelah menerapkan marketing automation.

Automasi dalam proses lead nurturing

Tahapan lead nurturing kini menjadi lebih terstandar dan menjadi lebih efektif dengan adanya marketing automation. Lead akan terkelompok menjadi beberapa segmen berdasarkan perilaku dan keterlibatan mereka. Dengan segmentasi tersebut tim pemasaran dapat menyusun dan menyesuaikan pesan personalisasi yang sesuai. 

Pengiriman pesan juga dapat diatur dengan workflow automation, sehingga dapat terkirim berdasarkan trigger atau urutan yang telah ditentukan. Dengan demikian, kampanye pemasaran dapat berjalan dengan efektif.

Baca juga:  Service Kompor Gas Surabaya Terbaik Buka 24 Jam

Strategi hyper-personalization 

Tingkat personalisasi yang tinggi dan berskala besar kini dapat dicapai melalui integrasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), machine learning (ML), hingga analisis data. ketiga teknologi tersebut dikombinasikan agar dapat menganalisis dan menerapkan sejumlah besar data pelanggan untuk memahami perilaku, preferensi, kebutuhan individu, hingga tren pasar yang sedang populer. 

Nantinya, pesan hyper-personalization yang dikirimkan akan mengacu pada data tersebut sebagai sumber informasi. Misalnya, di daerah tertentu sedang melewati musim dingin, AI mengumpulkan data kemudian menganalisisnya untuk membuat pola terkait tren yang banyak dicari tahu oleh pengguna internet di area tersebut ketika musim dingin.

Melalui hasil analisis tersebut, tim pemasaran dapat mengidentifikasi audiens serta topik pemasaran secara lebih spesifik. Dengan demikian, konten pemasaran yang didistribusikan terasa relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Automasi respons pelanggan dengan chatbot

Chatbot memiliki algoritma canggih dengan kemampuan pemrosesan bahasa alami, teknologi ini telah mengubah cara bisnis memberikan respon pelanggan dengan cepat. Bisnis dapat mengotomatiskan respon untuk menjawab pertanyaan yang paling sering ditanyakan pelanggan, memastikan pelanggan menerima jawaban secara instan dan konsisten. Dengan demikian, pengalaman pelanggan akan turut meningkat secara keseluruhan. 

Baca juga:  7 Jenis Metode Pembayaran yang Paling Diminati Konsumen

Otomatisasi menggunakan chatbot juga memungkinkan tim pemasaran untuk fokus pada strategi kampanye yang lebih kreatif dan dapat menarik perhatian pelanggan. Selain itu, chatbot juga dapat diintegrasikan dengan berbagai platform pengiriman pesan, seperti chatbot whatsapp

Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Marketing Automation

Ketika bisnis menerapkan otomatisasi pemasaran, penting untuk menyadari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. 

Mengotomatiskan terlalu banyak proses

Meski otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi, penggunaannya yang berlebihan akan terasa mengganggu. Khususnya dalam ranah hubungan B2B, yang membutuhkan banyak diskusi, pertimbangan dan negosiasi, komunikasi yang baik sangat dibutuhkan.

Otomatisasi yang berlebihan perlahan dapat mengikis sentuhan personal, empati yang hanya ada pada manusia akan hilang secara perlahan dan mempengaruhi kenyamanan berinteraksi. 

Selain itu, otomatisasi yang berlebihan juga dapat menumpuk ‘data kotor (dirty data)’, yaitu data yang menyimpan informasi tidak akurat karena terlalu sering terakumulasi ke dalam sistem secara otomatis. Jika data kotor terus menerus dibiarkan, maka tim pemasaran jadi tidak bisa menyusun strategi pemasaran, sehingga pembaruan serta pembersihan data harus dilakukan secara rutin.

Bisnis perlu mewaspadai agar teknologi tidak menggantikan manusia secara berlebihan. Maka dari itu, peningkatan efisiensi dan konsistensi operasional dan peningkatan sumber daya harus dilakukan secara proporsional. 

Kurangnya personalisasi dalam kampanye automasi

Dalam menjangkau audiens B2B, personalisasi tidak bisa diremehkan. Tuntutan kustomisasi pada pasar B2B mendorong kita untuk terus relevan dengan para klien, agar pelanggan tidak beralih ke kompetitor.

Jika pesan pemasaran yang kamu kirimkan terlalu general, maka pesan tersebut dapat dengan cepat menjadi white noise di internet, artinya pesanmu akan lebih mudah diabaikan dan dilupakan oleh calon pelanggan. Hal ini dikarenakan informasi  yang membanjiri internet setiap hari, sehingga calon pelanggan membutuhkan informasi yang baru dan fresh

Selain itu, ketika konten gagal menyampaikan pesan secara personal, jumlah keterlibatan juga akan turut anjlok, yang mungkin akan mempengaruhi peluang untuk konversi.

Oleh karena itu, mengabaikan personalisasi dalam kampanye otomatis bukan kelalaian kecil, melainkan penghambat kemajuan dan pertumbuhan bisnis. 

Marketing Automation: Revolusi Komunikasi dalam Pasar B2B 

Marketing automation telah mengubah cara bisnis mendekati pelanggan B2B. Dengan teknologi ini, bisnis dapat menyediakan solusi secara lebih efisien dan personal. Automation memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas pemasaran yang memakan banyak waktu dan sumber daya. Automation juga dapat memastikan bahwa komunikasi dengan pelanggan potensial terjadi di waktu yang tepat dengan isi pesan yang relevan.

Dengan komunikasi yang efisien, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan, memperkuat hubungan, serta meningkatkan konversi dan retensi penjualan. Ditambah dengan kemampuan automation dalam memberikan wawasan berharga melalui data yang dikumpulkan, memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam upaya pembentukan pemasaran strategis. 

Singkatnya, marketing automation telah mengubah cara perusahaan B2B berinteraksi dengan pelanggan mereka, membawa efisiensi dan personalisasi ke tingkat yang baru.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *