Pantun Lainnya

Pantun Spesial Untuk Ibu 2018

  Hay sobat Pantun Indonesia, pertama saya mengucapkan selamat hari ibu. Terima kasih ibu kau telah melahirkanku tanpa mengeluh kau merawatku hingga aku tumbuh dewasa 🙁 . Sobat pantun ,…

Pantun Spesial Untuk Ibu 2018 6
Bagikan:
Pantun Spesial Untuk Ibu 2018 7

  Hay sobat Pantun Indonesia, pertama saya mengucapkan selamat hari ibu. Terima kasih ibu kau telah melahirkanku tanpa mengeluh kau merawatku hingga aku tumbuh dewasa 🙁 . Sobat pantun , bayangin kalau tidak ada ibu pasti kamu tidak akan bisa ada di dunia ini. Gak mungkin ayah yang ngelahirin kamu. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih buat para ibu yang telah berjuang melahirkan anaknya hingga anaknya sukses.

Mungkin banyak orang yang kurang beruntung diluar sana, ada yang ibu nya berpisah dengannya ada yang sudah meninggal dan lain lain. Dan dimana setiap tanggal 22 Desember kita selalu memperingati hari ibu. Dalam rangka memperingati Hari Ibu, kali ini saya akan mengshare Pantun Spesial Untuk Ibu 2015. Pantun ini sangat cocok buat sobat pantun yang ingin memberikan hadiah kepada ibu nya. Karena hadiah itu gak harus materi 🙂 berikut cuplikan Pantun Spesial Untuk Ibu 2016 khusus buat sobat Pantun Indonesia.

Biji selasih Biji Jambu

Bisa dibelah dengan paku

Terima kasih wahai ibu
Kau telah melahirkan aku

Pohon bakau dihari rabu

Ada pelita jumlahnya lima

Hanya engkau wahai ibu

Wanita yang paling mulia

Biji selasih harganya seribu

Biji nya kecil di taman kota

Terima kasih atas jasanya ibu

Karena dia yang merawat kita

Buah merah dikota

Buah pepaya jumlahnya dua

Cintailah ibu kita

Selagi dia masih ada

Di selokan banyak berudu

Selokan dibelah diatas kelapa

Bayangkan kita tanpa ibu

Kita bukanlah apa apa

Sekian pantun dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat Hari ibu!!

Share This Post :

12 Responses

  1. Pantun singkat, tapi mengena di hati. Ibu memang bentuk surga di dunia. Benarlah kata lagu waktu dulu, “Hanya memberi, tak harap kembali.” Sayangnya tidak semua orang meyadari itu. Apalagi sekarang lagi musim dikit2 dibilang toxic. Ibu memberi nasehat sedikit, sudah tersinggung. Hfhh, semoga kita tetap hormat dan sayang pada ibu, demikian pula dengan anak-anak kita menyayangi kita sebagai orang tua.

  2. Jadi kangen Ibu nih saya, Mas Handayat. Memang betul rasanya ngga ada yang bisa ngalahin kasih sayang seorang Ibu ke anak-anaknya ya Mas… Istriku aja keliatan seneng banget saat baca tulisan dari anakku yang acakadut. Pasti almh Ibuku dulu ngerasa begitu pula ya. Ahahaha.

  3. Bener banget…cintailah Ibu selagi masih ada. Pas udah engga ada, baru kerasa, rasanya belum banyak membalas segala jasa Ibu.
    Pas banget menjelang hari Ibu, tanggal 22 Desember y.a.d.
    Banyak kenangan manis bersama Ibu…

  4. Pantunnya ngena banget. Tanpa ibu, kita memanglah bukan apa-apa.

    Aku pernah ditinggal ibu pergi seharian. Duh, rasanya tuh nggak betah. Pingin ibu segera pulang.

    Ntahlah. Rumah tanpa ibu tuh kayak kehilangan ruhnya gitu.

  5. Melukiskan seorang ibu melalui karya sastra memang tidak akan ada habisnya, sebab kebaikannya memang sangat melimpah. Namun, setidaknya melalui puisi di atas, tanda cinta seorang anak kepada ibunya. Begitu pula kita yang membacanya, punya cinta tersendiri kepada ibunda.

  6. Kemarin saya dapat surat cinta untuk Hari Ibu dari putri saya. Senaaaaaaaang sekali rasanya. Apalagi kalau dikasih pantun begini. Meski Mas Ardi mungkin menulisnya untuk ibunya, tetapi saya sebagai ibu turut merasakan bahagia ketika membacanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *